KPU: Media Jangan Jadi Sumber Kegaduhan Pilkada

Pilkada langsung

PALUGADANEWS.COM, JAKARTA — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Juri Ardiantoro meminta media dalam pelaksanaan kampanye pilkada serentak mampu memanfaatkan posisi strategisnya untuk melakukan pendidikan politik yang bisa mendewasakan masyarakat.

“Jangan sampai media jadi sumber kegaduhan, dan bisa menjadi sumber perpecahan, tetapi sebaliknya kita harus dorong memanfaatkan kampanye dalam media untuk mendewasakan pemilih, mengedukasi pemilih, dan membuat pemilih menjadi rasional di dalam menggunakan haknya memilih kandidat yang tersedia,” kata Juri di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Juri mengatakan ada dua kepentingan yang wajib difasilitasi secara adil. Namun banyak pihak yang mengartikan kampanye hanya sebagai sarana untuk penyampaian visi, misi, dan program dari partai politik maupun pasangan calon semata, tanpa memperhatikan kepentingan publik.

“Kampanye sering dipahami semata-mata hanya untuk mempromosikan kandidat. Padahal kampanye juga adalah ruang di mana rakyat dan pemilih bisa mendapatkan hak nya untuk mendapatkan informasi, mengetahui latar belakang kandidat dan track record-nya,” terang Juri seperti dilansir dari laman KPU.go.id.

PILIHAN REDAKSI:

Senada dengan Juri, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Muhammad mengatakan tahapan kampanye merupakan saat-saat di mana partai politik peserta pemilihan maupun pasangan calon bisa menyampaikan visi, misi, dan program masing-masing dalam rangka memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

“Bawaslu ingin mengajak kembali kepada makna kampanye. Yaitu kampanye adalah penyampaian visi, misi, program dalam rangka pendidikan politik,” kata dia.

Untuk itu Muhammad mengajak semua pihak untuk bisa mengisi ruang publik dengan pelaksanaan kampanye yang bermutu, mendewasakan, serta dilakukan dengan cara-cara yang santun dan beradab.

“Marilah kita mengisi ruang-ruang publik kepada masyarakat kita supaya mendapatkan pendidikan politik yang baik. Bisa menghadirkan sebuah proses pendidikan politik yang baik. Jadi kampanye adalah proses pendidikan politik melalui penyampaian visi, misi, program. Tidak lagi di isi dengan serangan-serangan personal, serangan-serangan kepada suku, agama, ras, dan adat istiadat,” pungkas muhammad.