PT Bukit Asam Raih Laba Bersih 2016 Rp 2,02 Triliun

Foto: ptba.co.id

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) meraih laba bersih untuk kinerja 2016 sebesar Rp 2,02 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah dalam siaran persnya, Rabu (15/3/2017),  mengatakan keberhasilan tersebut didukung kekuatan fundamental dan kompetisi perseroan yang kuat.

BERITA LAINNYA:

“Khususnya dari sisi operasional penambangan pada supply chain system dengan  melakukan langkah-langkah efisiensi secara terus menerus di semua lini,” kata dia.

Adib menjelaskan, perolehan laba bersih (Net Profit Margin/NPM) PTBA mencapi 14,4 persen pada 2016. “NPM PTBA ini merupakan yang tertinggi di industri batubara nasional,” tambah dia.

Perolehan laba bersih tersebut merupakan didukung kontribusi naiknya volume penjualan batubara 2016 sebesar 20,7 ton atau naik 9 persen dibanding volumen penjualan 2015 sebesar 19,1 juta ton.

Peningkatan penjualan ini karena disebabkan meningkatnya produksi dan angkutan kereta api batubara sebesar 12 persen menjadi 17,7 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 15,8 juta ton.

Selain itu, lanjut dia, penjualan batubara domestik juga mengalami kenaikan sebesar 22 persen menjadi 12,3 juta ton, setara dengan 59 persen dari total penjualan tahun lalu.  Sementara sisanya 8,5 juta ton atau 41 persen merupakan kontribusi ekspor.

“Dari total penjualan tersebut, PTBA memperoleh pendapatan sebesar Rp 14,06 triliun. Mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya sebesasar Rp 13,85 triliun. meski harga jual batubara PTBA turun dari Rp707.052 per ton menjadi Rp676.016 per ton,” urai dia.

Target 2017

PTBA menargetkan penjualan 2017 sebesar 27,3 juta ton atau 30 persen lebih tinggi dari realisasi 2016 sebesar 20,76 juta ton. Kompisisnya 15,9 juta ton untuk permintaan domestik, setara dengan 58 persen dari total target penjualan, naik 29 persen dibanding penjualan 2016 sebesar 12,27 juta ton.

Sementara rencana ekspor, PTBA menargetkan sebesar 11,4 juta ton, setara dengan 42 persen dari total penjualan, atau 34 persen lebih tinggi dari ekspor tahun sebelumnya.