Menghina Profesi Wartawan, Huzairin Akhirnya Minta Maaf

Huzairi secara terbuka  meminta maaf  kepada wartawan dan LSM yang ada di Muara Enim atas ucapannya yang melecehkan profesi wartawan.

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Huzairin secara terbuka  meminta maaf kepada wartawan dan LSM yang ada di Muara Enim atas ucapannya yang melecehkan profesi wartawan dalam bertugas.

Guru SMK Negeri 2 Muara Enimg tersebut menyesalkan kejadian tersebut setelah wartawan menuntut dirinya meminta maaf.

Permintaan maaf tersebut langsung disampaikan Huzairin dihadapan puluhan kepala sekolah tingkat SD se- Kabupaten Muara Enim  dan wartawan di Aula SMK Negeri 2 Muara Enim, Kamis (27/4/2017).

Huzairin dalam peryataan menyampaikan permohonan maaf atas pernyataanya, dia tidak bermaksud menyinggung profesi wartawan. Namun yang dia maksud adalah onknum yang mengatas namakan wartawan dan LSM.


Berita Lainnya:


“Saya Huzairin mohon maaf yang setulus tulusnya kepada rekan – rekan wartawan dan LSM atas ucapan saya. Saya mengakui kekhilafan saya dan tidak bermaksud menghina profesi wartawan namun yang saya maksud adalah oknum yang mengatas namakan wartawan dan LSM. Harapan saya ke depan semoga ini menjadi pengalaman saya,” ujar Huzairin.

Menanggapi permohonan maaf tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muara Enim Andi yang turut  hadir pada pertemuan tersebut mengatakan, dirinya dan rekan-rekan wartawan yang hadiri menerima permintaan maaf Huzairin.

“Kami menerima permohonan maaf bapak Huzairin karena kesalahan pasti ada pada setiap manusia, mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmahnya dibalik semua ini,” lanjut Andi.

Andi mengatakan, tugas dari wartawan dan LSM merupakan kontrol sosial di masyarakat, baik itu terkait kebijakan pemerintah, perusahaan maupun instutusi tertentu.

“Kami melakukan fungsi tersebut akan selalu membuat pemberitaan itu secara berimbang dan bersifat membangun,” jelas Andi.

Pernyataan yang dinilai melecehkan profesi wartawan tersebut disampaikan Huzairin  di hadapan 92 kepala sekolah SD pada kegiatan sosialisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat pada Senin (10/4/2017) lalu.

Huzairin yang juga ketua tim pengelolaan uang dari Dana DAK dan bertindak sebagai narasumber, mengingatkan para kepala sekolah agar berhati-hati dengan wartawan dan LSM, kedua profesi tersebut biasanya memeras kepala sekolah.

Tidak sampai disitu saja, Huzairin juga mengatakan wartawan kerap menjadikan kepala sekolah sebagai ATM. Kalau tidak dihargai, mereka akan memberitakan di halaman depan karena mereka itu semut gatal.

Tidak terima dengan pernyataan tersebut, puluhan wartawan dan LSM pun langsung mendatangi SMKN 2 Muara Enim, meminta klarifikasi pernyataan oknum guru tersebut.

Wartawan menuntut permohonan maaf Huzairin disampaikan kembali pada forum yang sama dengan menghadirkan 92 kepala sekolah dasar dan seluruh media yang ada di Kabupaten Muara Enim dalam waktu yang secepatnya.