Rumah warga terendam air.
PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Perbaikan Jalan Lintas Sumatera di Dusun VI, Desa Ujanmas Baru, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim yang amblas beberapa waktu lalu, mangkrak.
Mangkraknya perbaikan tersebut karena salah perencanaan dalam perbaikan gorong-gorong yang berada di bawah jalan.
Akibatnya, air yang berada di hulu anak sungai pun meluap setinggi 5 meter karena tidak bisa mengalir melalui gorong-gorong yang belum selesai dikerjakan dan merendam satu rumah semi permanen serta ratusan pohon dan kelapa sawit warga.
Erni, pemilik rumah yang terendam air mengatakan, sejak gorong-gorong tersebut belum selesai dikerjakan, rumahnya terendam air.
Berita Lainnya:
- Jalan Longsor di Ujanmas Mulai Diperbaiki
- Hujan Deras, Dua Titik Longsor Terjadi Di Desa Padang Bindu
- Faizal Anwar: Jalan Amblas, BPJN Lambat Tangani Kerusakan Jalan
- BERITA FOTO: Jalan Lintas Sumatera di Desa Ujanmas Baru Amblas
“Rumah saya menjadi terendam hingga ketinggian air mencapai dua meter dan tidak bisa lagi di tempati, karena sudah terendam selama beberapa minggu ini. Apalagi rumah kami ini hanya terbuat dari papan,” tutur Erni, Jumat (5/5/2017).
Erni berharap pihak terkait segera menyelesaikan perbaikan gorong-gorong tersebut, hingga air tidak lagi menggenangi rumahnya.
Seorang warga lainnya, Candra, mengkhawatirkan jalan akan amblas dan mengalami kerusakan lebih parah, karena air semakin dalam dan menggenangi jalan yang di timbun pada pengerjaan awal. Dia juga berharap pihak terkait secepatnya menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Sementara itu, Endi Abdul Rozza PPK 06 dari Kantor Balai Jalan Nasional Sumatera wilayah satu (PJN-WIL1) saat di konfirmasi melalui pesan singkat mengatakan, pihaknya masih menunggu persetujuan design baru.
Dijelaskan dia, design lama tidak bisa dipakai lagi karena kerusakan bertambah. Namun lajut dia, pihak kontraktor sudah diinstruksikan untuk segera memasok bahan material ke lokasi.
Diberitakan sebelumnya, kerusakan jalan Lintas Sumatera ini mulai diperbaiki pada April 2017. Namun, lambatnya penanganan yang dilakukan Balai Pelaksana Jalan Nasional Sumatera Selatan (BJN Sum-Sel) mengakibatkan kerusakan jalan ini semakin parah.
