PTBA Bangun Pabrik Hilirisasi Batubara di Riau

Penekanan tombol bersama pertanda dimulainya hilirisasi batubara di tambang PTBA Peranap, Riau Kamis (7/2/2019). (Foto: Humas PTBA).

PALUGADANEWS.COM, RIAU —  PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Pertamina dan Air Product melakukan pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) atau gas tidak berwarna di Tambang PTBA Peranap, Riau, Kamis (7/2/2019).

Pencanangan ditandai dengan ditekannya tombol oleh Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina (Persero) Heru Setiawan, Direktur Utama PT Air Products lndonesia Triwidio Pramono, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi dan Wakil Bupati Indragiri Hulu, Khairizal.

Baca Juga:

Menurut Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, pencanangan yang dilakukan ini, merupakan kelanjutan dari MoU kerjasama dan Joint Venture Agreement terkait hilirisasi batubara antara PTBA, Pertamina dan Air Products.

Penandatangan MoU kerjasama tersebut, lanjut dia, telah dilakukan sebelumnya pada 7 November 2018 lalu di Allentown, Amerika Serikat.

“Melalui penandantanganan ini, ketiga belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam gasifikasi batubara untuk mengubah batubara berkalori rendah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah,” ujar Arviyan.

Pada pertengahan Januari 2019 lalu, ketiga perusahaan juga telah bersepakat untuk mendirikan parusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batubara dan produk turunannya.

Kesepakatan dituangkan dalam Pokok-Pokok Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan Hilirisasi Mulut Tambang Batubara PTBA Peranap, Riau. Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang akan akan di proses menjadi produk akhir.

“Nantinya PTBA akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap ke perusahaan patungan untuk diolah menjadi produk akhir oleh Pertamina. Sementara itu, optimasi desain teknologi akan dilakukan Air Products and Chemicals Inc,” terang dia.

Wilayah tambang PTBA di Peranap akan menjadi lokasi gasiiikasi batubara karena memiliki cadangan besar batubara kalori rendah. Dengan adanya proyek gasifukasi batubara di Mulut Tambang Peranap ini tentunya akan dapat menghidupkan dan mengoptimalisasi sumber daya alam batubara Peranap untuk ketahanan energi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Nantinya, batubara kalori rendah yang berasal dari tambang PTBA Peranap, Riau akan diolah menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi DME. DME inilah yang akan digunakan oleh Pertamina sebagai substitusi LPG.

Adanya DME yang digunakan untuk LPG ini merupakan salah satu langkah sinergi BUMN dan langkah Pertamina untuk dapat menekan impor LPG. Langkah ini dinilai sebagai langkah strategis secara nasional.

Setelah pencanangan, akan dilakukan tahap selanjutnya yakni konstruksi pembangunan pabrik. Rencananya, usaha hilirisasi batubara di mulut tambang batubara Peranap ini memiliki kapasitas 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun.

Pada kesempatan ini pula, PTBA memberikan bantuan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lebih dari 1400 penerima manfaat masyarakat di Indragiri Hulu berupa bantuan beasiswa Ayo Sekolah untuk siswa SD hingga SMA.

Selain itu bantuan BPJS kesehatan, pembangunan infrastuktur, pemasangan sambungan lisrik ke rumah dan lampu jalan, mobil ambulance. pengobatan gratis serta pemberdayaan masyarakat.