Tingkat Membaca dan Menulis Masyarakat Indonesia Rendah

PALUGADANEWS.COM.JAKARTA — Survei pemeringkatan internasional “Most Literate Nations in the World” yang dilakukan Central Connectitut State University pada Maret lalu menempatkan tingkat membaca dan menulis masyarakat Indonesia rendah.  Indonesia berada diperingkat 60 dari 61 negara.

“Ini tidak enak didengar,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan, seperti di kutip dari JPNN, Kamis (14/3).

Finlandia menepati posisi paling atas dalam survei ini. Berturut-turut disusul Norwegia, Islandia, Denmar, Swedia dan Swiss.

Ilustrasi (Foto: erlangga.com)

Ilustrasi (Foto: erlangga.com)

Sementara jika pemeringkatan khusus faktro keberadaan perpustakaan atau infrastruktur literasi, Indonesia berada pada peringkat ke-36. Mengungguli Korea Selatan di urutan 42, Malaysia (44), Jerman (47), Belanda (53), dan Singapura (59).

“Indonesia rajin membangun proyek perpustakaan. Tetapi tidak difungsikan dengan optimal,’’ ujar Anis.

Melalui program literasi yang dilakukan Kemendikbud, Anis berharap minat dan daya baca di Indonesia tumbuh subur.

Caranya melalui pembiasaan membaca di awal jam sekolah selama 15 menit. Selain itu juga dilakukan melalui gerakan literasi oleh komunitas-komunitas pendidikan masyarakat.

Data statistik UNESCO pada 2012 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001.  Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca.

Data UNDP juga cukup mengejutkan, angka melek huruf orang dewasa di Indonesia hanya 65,5 persen saja. Sedangkan sebagai perbandingan di Malaysia angka melek sudah 86,4 persen.

 

 

BERITA LAINNYA

Marwan Jafar: Mau jadi Pendamping Desa, Eks PNPM Harus Ikut Seleksi
Ahok diperiksa KPK 12 Jam
Bank Dunia Bantu Dana Cegah Kebakaran Di Sumsel
Program Berobat Gratis Dihentikan
Presiden Minta Mendagri Hapus 3000 Perda Bermasalah
Ibu Hamil Dapatkan PKH Rp1,2 Juta
Pemerintah Pangkas APBN-P, Keuangan Daerah Terancam