Muzakir Ajak Perusahaan Batu Bara Manfaatkan Jalur Kereta Api

Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar menghadiri syukuran pengiriman perdana batu bara perusahaan PT Rantau Utama Bhakti Sumatera melalui layanan PT KAI dari Stasiun Banjar Sari Lahat ke Stasiun Simpang, Palembang, Rabu (01/11/2017).

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar mengajak seluruh perusahaan batu bara yang berada di wilayah Muara Enim dan Lahat agar mulai memanfaatkan kereta api untuk mengangkut batu bara.

Hal tersebut dikatakan Muzakir saat menghadiri syukuran pengiriman perdana batu bara perusahaan PT Rantau Utama Bhakti Sumatera melalui layanan PT KAI dari Stasiun Banjar Sari Lahat ke Stasiun Simpang, Palembang, Rabu (01/11/2017).


Berita Terkait:


“Kita bersyukur sudah ada perusahaan yang mengangkut batu bara dengan kereta api. Ini tentunya berdampak besar karena bisa mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya,” ujar Muzakir.

Sebagai wilayah penghasil batu bara, Muzakir mengakui masyarakat Kabupaten Muara Enim cukup banyak terkena imbas oleh perusahaan batu bara. Menurut Muzakir, penggunaan jalan umum untuk mengangkut batu bara kerap menimbulkan korban jiwa dan kerugian lainnya.

Muzakir menilai, menggunakan kereta api untuk mengangkut batu bara jauh lebih efisien ketimbang menggunakan truk di jalan umum.

“Saya mengajak seluruh perusahaan agar meniru langkah PT Rantau Utama Bhakti Sumatera ini menggunakan kereta api untuk mengangkut batu bara. Apalagi kapasitas jalur kereta api kita masih sangat besar, jadi masih terbuka bagi perusahan lainnya,” ucap Muzakir.

Sementara itu, Kepala PT KAI Drive Regional 3 Palembang, Andika Tri Putranto, mengatakan dalam mendukung layanan angkutan batu bara, PT KAI telah mengembangkan sejumlah fasilitas di Stasiun Banjarsari Lahat yakni diantaranya membangun Container Yard (CY) di sekitar stasiun.

“Sesuai permintaan customer Stasiun Banjarsari kelas 3 dikembangkan untuk bisa akomodir batubara, selain itu kapasitas lintas jalur kereta api cukup besar yang sanggup menampung 41 kereta api,” ungkapnya.

Meski demikian, diakuinya jalur tersebut belum maksimal atau baru sepertiga dipergunakan. Andika mengatakan stasiun Banjarsari juga tak menjadi fasilitas stock file. Sebab, batubara yang diangkut langsung dikemas ke dalam kontainer usai proses penambangan.

“Karena batubara sudah masukan kontainer jadi disini tidak ada stock file, tentu metode ini bisa meminimalisir adanya debu yang mengganggu lingkungan,” jelasnya.

Melalui layanan baru ini pihaknya menargetkan bisa mengangkut sebanyak 125 ribu ton batu bara perhari atau estimasi 1,5 juta ton pertahun.