Diduga Keracunan Gas Monoksida, 2 Satpam di PT PGE Lumut Balai Tewas

(Foto: Ilustrasi)

PALUGADANEWS.COM, MUARA ENIM — Dua orang petugas keamanan proyek pembangkit listrik geothermal (panas bumi) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lumut Balai di Desa Penindaian, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, tewas mengenaskan.

Dua warga Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) itu tewas ketika bertugas melakukan pengamanan di lokasi proyek nasional tersebut,  Minggu (2/9/2018) malam hari. Kedua korban yang tewas bernama Agung (28) warga Desa Muara Dua, Kecamatan SDL dan Nur Wijayadi (26), warga Desa Tenang Waras, Kecamatan SDL.

Berselang dua hari kemudian, Selasa (04/09) sekitar pukul 08:00 WIB, kembali seorang petugas keamanan di PT PGE, Hairumin (38) warga Desa Muara Dua, Kecamatan SDL, tewas.


Baca Juga:


Kapolres Muara Enim, AKBP Afner Juwono melalui Kabag Ops Kompol Irwan Andeta mengatakan, hasil penyelidikan dari Tim Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama tim identifikasi Polres Muara Enim menyebutkan, kedua korban meninggal karena keracunan gas karbon monoksida yang berasal dari mesin genset.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban Agung dan Nur Wijayadi, tewas akibat keracunan gas monoksida karbon monoksida (CO) dari asap genset. Pada tubuh korban tidak ada bekas-bekas lain,” terang Irwan saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/9/2018).

Dijelaskan Irwan, penerangan malam hari di lokasi proyek tersebut menggunakan mesin genset. Mesin genset tersebut letaknya berdekatan dengan ruangan tempat mereka beristirahat.

“Ruangan mereka itu kecil, diduga asap mesin genset tersebut masuk ke dalam pos, sehingga korban keracunan gas asap mesin genset,” ungkap Irwan.

Sementara korban Arumin, lanjut dia, meninggal bukan karena keracunan gas monoksida tapi karena sakit. Korban tidak berada di lokasi yang sama dengan dua korban lain.

“Jarak kantornya sekitar 5 kilometer dari lokasi dua korban yang meninggal beberapa hari sebelumnya,” ujar dia.

Meski demikian, Irwan mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut. “Kita akan terus lakukan penyelidikan dengan memanggil beberapa pihak terkait. Kita cek apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian tersebut,” pungkas dia.