Proyek Hilirisasi di Tanjung Enim dan Peranap, PTBA Siapkan Rp 81,2 triliun

Foto: ptba.co.id

PALUGADANEWS.COM, JAKARTA — Direktur Utama PT PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin menyampaikan saat ini perusahaan tengah melakukan hilirisasi atas produknya. Ada dua proyek hilirisasi yang tengah dilakukan PTBA yakni proyek gasifikasi di Tambang Peranap dan Tambang Tanjung Enim.

Menurut dia, perusahaan masih menghitung nilai investasi dari kedua proyek tersebut, namun totalnya diperkirakan mencapai US$ 5,8 miliar atau setara Rp 81,2 triliun. Arviyan berharap para investor dalam proyek tersebut juga bisa ikut mendanai.

“Belanja modal investasi itu masih dalam kajian yang lebih detail. Tapi perkiraan untuk tambang Peranap US$ 2,7 miliar, lalu yang Tanjung Enim US$ 3,1 miliar. Di Tanjung Enim lebih mahal karena produknya lebih variatif,” kata Arviyan dalam jumpa pers di Fairmont Hotel, Jakarta, Senin (11/3/2019).

Untuk proyek hilirisasi Tambang Peranap PTBA akan memproduksi olahan batubara untuk menjadi dimethyl ether (DME) atau substitusi pengganti LPG, bekerjasama dengan Pertamina selaku offtaker DME dan selaku pemilik teknologi gasifikasi batubara.

Untuk kerjasama tersebut telah ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan di Allentown, Amerika Serikat pada 7 November 2018. Kemudian pada 16 Januari 2019 dilanjutkan dengan penandatanganan kerangka kerjasama pendirian Joint Venture Company.

Proyek itu ditargetkan akan selesai dan mulai berproduksi pada 2023 dengan konsumsi batubara sebesar 9,2 juta ton per tahun.

Sementara untuk proyek hilirisasi di Tambang Tanjung Enim PTBA juga telah menandatangani Head of Agreement dengan Pertamina, PT Pupuk Indonesia, dan PT Chandra Asri Petrochemical pada 8 Desember 2017.

Kemudian dilanjutkan dengan pencanangan pembangunan pabrik coal to urea-DME-Polypropelene di mulut tambang. Konsumsi batu bara nya diperkirakan mencapai 6,2 juta ton per tahun.