PTBA Bangun 4 Komplek Pabrik Gasifikasi Batu Bara

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dalam peresmiaan dimulainya Pembangunan KEK di wilayah Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.

PALUGADANEWS.COM, TANJUNG ENIM –  PT. Bukit Asam (PTBA) berencana membangun empat komplek pabrik gasifikasi batu bara di Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ), Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Empat komplek pabrik ini dibangun guna mendukung proyek hilirisasi batubara.

Pencanangan hilirisasi batubara di BACBSEZ dihadiri Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri perindustrian Airlangga Hartarto.

“Pencanangan pabrik hilirisasi batubara ini merupakan kelanjutan dari Head of Agreement Hilirisasi Batubara yang telah ditandatangani oleh Bukit Asam dengan Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Chandra Asri Petrochemicals pada 8 Desember 2017 lalu di Jakarta,” terang Arviyan Arifin, Minggu (03/03/2019) saat pencanangan pabrik hilirisasi batubara di Tanjung Agung.

Menurut Arviyan, keempat komplek pabrik yang akan dibangun tersebut meliputi komplek pabrik coal to syngas, komplek pabrik syngas to urea, komplek pabrik syngas to DME, dan komplek pabrik syngas to polypropylene. Keempatnya ditargetkan dapat beroperasi pada November 2022 mendatang.

Pabrik -pabrik tersebut kata dia, mampu memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500 ribu ton urea per tahun, 400 ribu ton DME per tahun, dan 450 ribu ton polypropylene per tahun.

“Dengan target kebutuhan tersebut, diperkirakan kebutuhan batubara sebagai bahan baku 5,2 juta ton per tahun, dan untuk kebutuhan listrik 1 juta ton sehingga total batubara sebesar 6,2 juta ton per tahun dialokasikan untuk proyek ini,” ujarnya.

Diharapkan melalui teknologi gasifikasi, batubara kalori rendah bisa diubah menjadi produk akhir yang bernilai tinggi. Teknologi ini akan mengkonversi batu bara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi LPG, urea sebagai pupuk, dan polypropylene sebagai bahan baku plastik.

“Kami ingin menciptakan nilai tambah, mentransformasi batubara menjadi ke arah hilir dengan teknologi gasifikasi, dengan menciptakan produk akhir yang memiliki kesempatan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sekadar produk batubara,” pungkasnya.