Pemkab Muara Enim Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Plt Bupati Muara Enim Juarsah memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/9/2019) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM — Pemerintah Kabupaten Muara Enim menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019, Selasa (1/9/2019) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Plt Bupati Muara Enim Juarsah menjadi inspektur upacara.

Upacara diikuti unsur Forkompimda, Dandim 0404/Muara Enim, Kapolres Muara Enim, Ketua Pengadilan Agama, Kakankemenag, Subden Pom, TNI/Polri, ASN, Sat Pol PP Muara Enim, mahasiswa, dan pelajar, Pramuka di Kabupaten Muara Enim.

Pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, pembaca teks Pancasila Plt. Bupati Muara Enim, dan pembaca Ikrar dilakukan anggota DPRD Muara Enim.

Plt. Bupati Muara Enim Juarsah dalam sambutannya mengatakan peringatan hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 di lingkup Pemkab Muara Enim ini kali ini mengambil tema, “Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”.

Juarsah mengatakan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September1965.

“Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis sehingga wafatnya enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI AL yang kita kenal saat ini sebagai pahlawan revolusi,” ungkapnya.

Hari Kesaktian Pancasila, kata dia, memiliki makna sebagai hari perkabungan nasional karena adanya tragedi penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pemberontakan G30SPKI.

“Hari kesaktian pancasila ini memiliki makna sebagai hari berkabung nasioanla atas wafatnya enam pahlawan revolusi ini dan tak hanya itu pasca tragedi tersebut, terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI mulai dari angota organisasi hingga simpatisan partai komunis ini,” lanjutnya.

Selanjutnya Juarsah mengatakan Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500 ribu hingga satu juta anggota atau pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh partai komunis ini.

“Akibat penghianatan ini menyebabkan ratusan ribu hingga jutaan korban yang meninggal. Maka dari itu marilah kita jaga dan perkuat jiwa pancasilais kita dari ancaman pihak manapun yang dapat memecah belah bangsa ini,” pungkasnya.