Tukang Ojek Tewas Usai Pesta Tuak

Jenazah Edi Idris (36) ditemukan di kebun karet di Desa Ujanmas Baru, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim.

PALUGADANEWS.com, MUARA ENIM – Edi Idris (36) yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek, ditemukan tewas usai menenggak minuman tradisional jenis tuak, Kamis (3/10/2019).

Jenazah korban ditemukan di kebun karet di Dusun VI, Desa Ujanmas Baru, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muara Enim, Jum,at (4/10/2019) sekira pukul 05.30 WIB.

Baca Juga:

“Benar, warga menemukan mayat tersebut pada hari Jumat 4 Oktober 2019 sekitar jam 05:30 WIB,” kata Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Feryanto.

Menurut keterangan saksi-saksi, kata Fery, pada Kamis 3 Oktober 2019 sekitar pukul 23:00 WIB, korban bersama dua rekannya Desi Desilawati (17) dan Susanto (21), mengendarai motor berbonceng tiga dari Desa Ujanmas Baru untuk membeli tuak di Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim.

“Mereka kemudian meminum tuak di Simpang Peternakan Sapi, Desa Gunung Megang Dalam dan melanjutkan minum di bangsal saudara Saidina yang berada dekat kebun karet warga di Dusun VI, Desa Ujanmas Baru,” lanjut Fery.

Saat pesta minuman tersebut, Susanto, pergi membeli gorengan dan meninggalkan korban bersama Desilawati. Tidak lama kemudian, Susanto melihat Desilawati berada dipinggir jalan aspal dekat TKP. Dia lalu bertanya pada Desi tentang keberadaan korban dan dijawab tidak tahu.

“Karena Desi tidak mengetahui keberadaan korban, mereka kemudian memutuskan mencarinya di seputaran bangsal dan tidak ditemukan. Keesokan hari, saksi kembali ke TKP untuk mencari korban dan menemukan korban terlentang tidak bernyawa di kebun karet warga yg berjarak lebih kurang 15 meter dari bangsal tempat mereka meminum tuak,” lanjut Fery.

Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga dan meminta pertolongan warga. Korban lalu dibawa ke Puskesmas Ujanmas untuk dilakukan pemeriksaan, setelah itu dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban. Diduga korban karena minuman keras jenis tuak tersebut. Pihak keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak mau dilakukan otopsi,” pungkasnya.