Melebihi Kapasitas, Pasien RSUD HM Rabain Dirawat Di Lorong Rumah Sakit

Puluhan pasien mendapatkan perawatan di lorong -lorong dan IGD RSUD HM Rabain Muara Enim, Kamis (27/10/2017). Jumlah pasien meningkat sejak rs ini menjadi rujukan bagi 4 kabupaten/kota di Sumsel dan tergabung dalam sistem JKN.

PALUGADANEWS. COM, MUARA ENIM — Sejak menjadi rumah sakit rujukan dan tergabung dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKS), jumlah pasien RSUD HM Rabain Muara Enim melebihi kapasitas.

Akibatnya, pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit dan IGD, karena keterbatasan daya tampung ruang perawatan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, seluruh ruang UGD dan ICU, bahkan di lorong-lorong kamar perawatan terutama di sal anak dan sal penyakit dalam pasien terlihat membludak.


Berita Terkait:


Akibatnya, petugas medis dan pihak rumah sakit kewalahan ketika ada pasien yang baru masuk karena keterbatasan ruangan dan tempat tidur.

Pihak rumah sakit pun memanfaatkan ruang ICU, isolasi dan lorong-lorong serta melakukan penambahan tempat tidur untuk memberikan pelayanan kepada para pasien.

Menurut Hendri (37) ayah dari pasien Airlangga (4) warga Tanjung Enim, ia sudah semalam di rumah sakit karena anaknya panas tinggi.

“Alhamdulilah mas kami masih dapat tempat, dibandingkan yang lain masih di UGD karena menunggu tidak ada kamar,” ujarnya.

Namun tidak dengan Fitri (26) ibu dari Axcel (3) warga Ujanmas Baru, anaknya juga dirawat karena panas tinggi. Ia dan anaknya kebagian di lorong rumah sakit, karena kamar perawatan penuh.

Sementara itu, Direktur RSUD Muara Enim dr Suwandi Safitra melalui sekretaris rumah sakit Oku, mengatakan, sejak statusnya menjadi rs rujukan empat kabupaten/kota yakni Pagar Alam, Lahat, PALI dan Prabumulih dan tergabung dalam sistem JKN, terjadi lonjakan pasien sehingga  kamar rawat inap terutama untuk sal anak dan sal penyakit dalam sering penuh.

“Akibat lonjakan pasien yang disebabkan meningkatnya status rumah sakit mengakibatkan pelayanan jadi lamban dan kurang maksimal. Kami berharap kepada pasien dan keluarganya dapat memahami kondisi ini serta kami mohon untuk bersabar. Kita ingin semua terlayani tetapi keterbatasan petugas dan ruangan,” ucapnya.

Oku mengatakan, pihaknya berusaha sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan terus berupaya meningkatkan pelayanan, penambahan tenaga medis dan non medis, peralatan kesehatan serta sarana dan prasarana.

Saat ini, lanjut dia, jumlah tempat tidur perawatan RSUD HM Rabain sebanyak 273 kamar. Terdiri dari Kelas III 108 kamar, kelas II 60 kamar, kelas I 28 kamar, Utama 15 kamar, Utama VIP 6 kamar, VIP 10 kamar, VVIP 5 kamar, Non kelas 29 kamar, dan Isolasi 12 kamar.

Sedangkan tempat pelayanan yakni infeksi, non infeksi, anak, kebidanan, rawat utama, paviliun, NICU, stroke, ICU, dan Neonatus.

Pihaknya berharap ke depan ada penambahan ruang atau gedung untuk rawat inap karena semakin lama jumlah pasiennya semakin banyak.

“Sekarang saja sering tidak tertampung, apalagi kedepan. Pasien datang akan kita terima meski penuh, resiko kita gunakan lorong-lorong. Masa pasien datang kita suruh pulang,” pungkas Oku.